nikmat! nikmatilah kau yang sudah mapan di sisi Tuhanmu
nikmatilah tanpa batas, biarkan mereka yang awam menyanjung yang tersanjung! Pelik!
Ah lupakan saja mereka yang tergeletak lelah, tergadaikan waktu tersebab sistem yang tak karuan
Engkau, ya engkau..
ku tahu membuncahnya hatimu
kacau balau menghadapi situasi marut
Merekalah dirimu!
Ah tak tahulah,
hidup kadang adakalanya
adakalanya terkadang begitu dan begini
Aih, nikmat-nikmat itu terjebak dalam kotak nikmat pribadi. Berbalut agama. Sejak dulu yang sengaja dipisah.
Aih, nestapa-nestapa itu kian melekat erat. Memusingkan siapapun yang terkotak dalam sekulerisme.
Pun, akhirnya aku lalai
Lalai lelah berfikir dan berpuisi….
Seperti malam ini
dims 09.03.2017 | 22.38