Aku, Sang Pemuja?

Aku bukanlah manusia yang mendewakan demokrasi

Aku bukanlah manusia yang ketakutan akan kedaulatan hukum yang syar’i

.

Aku bukanlah si bisu dan buta yang tersesat membawa Al Maidah 51

serta semua ayat Ilahi dalam sistem semu demokrasi

.

Aku bukanlah pemuja iblis bertopeng tahta, harta, dan wanita

Perhiasan-perhiasan dunia yang telah jadikan racun pembunuh ummat

.

.

Aku hanya manusia biasa

Manusia yang merindukan keadilan

adil di tangan hukum syara

.

Aku hanya ingin kesejahteraan

sejahtera dalam naungan Khilafah

.

.

Apalah artinya demokrasi, bila manusia lupa pada risalah Muhammad

risalah pembawa Rahmat, pembuka kemenangan dan berkah langit dan bumi

.

Apalah artinya demokrasi

bila izzah bukan demi Rabb dan Rasul manusia?

.

.

Bila sudah lelah dengan sistem lemah demokrasi, mengapa jua masih tak henti tuk percaya dan mempertahankannya?

.

Bila telah lelah dengan sistem yang mencampakkan Ilahi, mengapa jua masih berfoya dalam kesesatan diri?

.

.

Manusia memang tempatnya alpa, tapi apakah masih dikatakan alpa ketika manusia sengaja lupa pada Tuhannya?

©Umbra| 02.09 | 16.02.2017

Tinggalkan komentar